Menthobi Hijau Lestari Berikan
Solusi Produktivitas Sawit Yang Berkelanjutan

Menjaga Dan Merawat Bumi Dalam Pemanfaatan Limbah Pabrik Kelapa Sawit Dalam Industri Pupuk Organik Hayati Yang Berkelanjutan di Perkebunan dan Pertanian

PT Menthobi Hijau Lestari (PT MHL) adalah salah satu anak perusahaan dari PT Menthobi Karya Tama Raya (PT MKTR Tbk). Produksi pupuk hayati  lahir dari suatu masalah limbah yang dihasilkan dari pabrik kelapa sawit. Limbah tersebut dalam berbentuk padat maupun cair. Berawal dari keresahan melihat tumpukan limbah yang setiap hari  makin melimpahyang tentu saja memberikan dampak ekosistem dan lingkungan yang buruk, yang pada akhirnya PT MHL memanfaatkan hasil limbah padat maupun cair untuk dijadikan produk yang ramah lingkungan, memberikan kesehatan tanah semakin jauh lebih baik sekaligus memberikan proteksi terhadap timbulnya penyakit yang menjadi momok dalambisnis perkebunan sawt yaitu Ganoderma. Ganoderma bukan merupakan penyakit tanaman lebih tepatnya adalah penyakit dalam tanah, dengan kata lain tanah pada pokok pohon sawit tersebut sudah sangat-sangat miskin bahan organik, dengan demikian  jika pada piring pokok pohon sawit cukup tersedia bahan organik, dengan sendirinya penyakit yang dihantui dunia persawitan tidak akan  muncul pada pokok pohon sawit tersebut dan tentunya memberikan efisiensi dalam pemupukanan organik  di perkebunan kelapa sawit.

Penggunaan pupuk anorganik secara masif dapat menyebabkan unsur hara terkikis habis sehingga kesehatan tanah dam hal ini ketersediaan mikroba potensial dalam tanah yang menyumbang dalam konstribusi kesehatan tanah menjadi berkurang yang pada akhirnya mikroba yang terdapat dalam tanah pun tidak akan tersedia dengan kata lain akan mati.

Satu ton dari tandan buah segar (TBS) menghasilkan 23% limbah jangkos atau setara 230 kilogram. Rata-rata limbah janjang kosong di Indonesia per tahun sekitar 450 juta ton, bisa dibayangkan berapa limbah jangkos yang dihasilkan per tahunnya. Dari data analisa yang dilakukan di laboratorium PT MHL, janjang kosong yang dihasilkan mengandung kandungan Nitrogen  1,5 %, Phospat 0,5% dan Kalium sebesar 7,3 % serta Magnesium 0,9%. Demikian juga dengan limbah cair Palm Oil Mill Effluent (POME) di Indonesia  diperkirakan lebih dari 28,7 juta ton/tahun. Umumnya pengolahan POME dilaksanakan secara konvensional yaitu dengan menggunakan sistem kolam, akan tetapi limbah yang dihasilkan masih tidak memenuhi standar mutu. Nilai TSS yang dihasilkan dari pengolahan anaerob masih sekitar 400 mg/l. Oleh karena itu harus dilakukan dengan proses aerob untuk menurunkan nilai TSS dengan bantuan mikroorganisme. Mikroorganisme koleksi PT MHL salah satunya dengan mengisolasi bakteri dan fungi potensial yang bermanfaat bagi tanaman dalam proses formuasi pupuk organi hayati cair maupun pupuk organik hayati padat yang selama ini diproduksi oleh PT MHL.

PT MHL mempunyai koleksi baik bakteri maupun fungi yang potensial, bakteri tersebut diperoleh dari isolasi akar sawit, tanah dan limbah cair yang berada diwilayah perkebunan MMAL yang juga merupakan anak perusahaan dari PT MKTR Tbk. Mikroba dan fungi potensial  yang dimiliki oleh PT MHL memberikan  kontribusi dalam melakukan proses dikomposisi dan tentukanya memberikan dampak positif penggunaan bakteri potesial tersebut dalam suatu formulasi produksi yang dihasilkan baik dalam bentuk padat maupun cair.   Produksi pupuk hayati padat maupun cair menjadi suatu hal yang sangat penting di industri perkebunan dan pertanian  dan salah satu pondasi dalam perekonomian dan ketahanan pangan.

Pabrik pupuk yang berada  di PT MHL berlokasi di Desa Kujan, Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah. Teknologi pengolahan limbah ditopang dengan fasilitas laboratorium yang lengkap dan sumber daya manusia yang handal dan stakeholder berperan sekali dalam menunjang program pupuk hayati Green Grow. Dengan fasilitas seperti itu, memberikan kontribusi langsung dalam menganalisa mulai dari bahan baku, proses produk sampai hasil produksi. Analisa kualitas kontrol selalu dilakukan sebagai standar opersional PT MHL karena semua produk yang dihasilkan oleh PT MHL harus sesuai dengan peraturan Kementrian Pertanian dengan berpedoman pada uji mutu dan uji efektifitas. PT MHL berkomitment menghasilkan produk pupuk organik dan hayati yang berkualitas mutudan sekaligus berkomitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan yang lestari.

Penulis :